Sejarah Singkat tentang Teologi Tubuh

Pada awal kepemimpinannya sebagai Paus, Paus Yohanes Paulus II mengadakan ceramah setiap hari Rabu mulai tanggal 5 september 1979 sampai 28 November 1984. Ada 129 ceramah yang telah dilakukan beliau dan dikumpulkan sehingga membentuk suatu ajaran tentang tubuh manusia laki-laki dan perempuan1 dan seksualitas manusia2. Dua pokok tersebut merupakan inti pembahasan dalam teologi tubuh yang digagas oleh beliau.

Teologi tubuh adalah sekumpulan ajaran yang merupakan ungkapan iman oleh Santo Yohanes Paulus II tentang karya agung Allah dalam tubuh manusia laki-laki dan perempuan. Berbicara tentang teologi tubuh tidak boleh terlepas dari Paus Yohanes Paulus II yang merupakan pencetus dari teologi tubuh ini. Ungkapan iman maksud saya adalah karena ajaran ini berasal dari pemikiran Santo Yohanes Paulus II yang didasarkan oleh kitab suci dan refleksi iman dari Santo Yohanes Paulus II yang bertujuan; untuk menjawab permasalahan yang timbul dalam lingkungan jemaat saat itu.

Jika melihat sejarah hidup Santo Yohanes Paulus II, (klik) ; terlihat bawah sejak awal beliau telah melihat, mendengar bahkan mengalami berbagai masalah kehidupan manusia. Perjuangannya dalam menghadapi berbagai tantangan dan masalah dalam kehidupan manusia; menjadi awal terbentuknya sebuah ajaran yang sangat menghargai dan mencintai kehidupan.

Banyak umat yang masuk ke kamar pengakuan dosa dan mengaku dosa-dosa seperti pornografi, percabulan, hawa nafsu, perselingkuhan, aborsi, free sex, dan lain-lain. Paus mengalami refleksi iman dari dosa-dosa yang diungkapkan umat saat itu, yang menjadi suatu dorongan untuk menggali lebih dalam tentang sumber masalah pokok dan sekaligus mencari jawaban serta solusi dari masalah pokok tersebut; dengan sumber pemikiran yang berasal dari kitab suci sebagai sumber inspirasi dan pengetahuan beliau.

Hasil refleksi iman tersebut tertuang dalam teologi tubuh yang membahas tentang tubuh manusia baik laki-laki atau perempuan yang merupakan karya agung Allah dan bagaimana mencintai Allah dengan tubuh sebagai laki-laki atau perempuan. Teologi tubuh dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar manusia seperti: mengapa aku terlahir di dunia (siapakah aku dan apa tujuan hidupku)? mengapa aku terlahir sebagai laki-laki atau perempuan? apakah kebahagiaan sejati itu? agaimana mendapatkan kebahagiaan?

Dalam teologi tubuh, kita dikembalikan ke konsep dasar penciptaan kita sebagai manusia sehingga dari sanalah kita akan dituntun untuk lebih bijak dalam menjalani kehidupan ini untuk sampai kepada kebahagiaan yang sejati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar