Ditulis Oleh: Irse Wilis
Beberapa dari orang-orang yang ku kenal memiliki cerita rumah tangga yang rumit, dan menyedihkan. Konflik dalam rumah tangga yang sangat banyak dan bisa membuat hati lelah. Beberapa diantaranya: kasus selingkuh di usia pernikahan yang sudah menginjak puluhan tahun. Masalah kebiasaan judi, marah dan sifat buruk lainnya. Saat seminar Love Redefined kemarin, guestspeaker juga bercerita hal yang sama. Dia memiliki teman yang sudah menikah puluhan tahun, dimana sang suami adalah seorang dosen yang kerap bermain perempuan dengan mahasiswinya. Nilai baik dibayar dengan pelayanan di ranjang oleh mahasiswi yang ingin nilainya baik, dan itu dilakukan di rumah mereka, di depan mata istri dan di ranjang mereka bersama.
Keluarga kedua lainnya adalah sebuah keluarga yang mana suami dan istri sama-sama sibuk mencari nafkah, namun beberapa tahun setelah pernikahan, sang istri mulai menunjukkan perilaku yang tidak wajar dengan sering keluar di jam-jam tertentu dan sering menerima telepon di luar jam kantor. Perselingkuhan menjadi masalah di keluarga kedua ini.
Dan di keluarga saya sendiri, cerita seperti kisah keluarga di atas menjadi kisah nyata yang terjadi di depan mata saya dan adik saya. Saya mengingat betul ketika papa saya menjadi seorang yang asing, ketika dia sudah terikat dengan perempuan lain yang menjerat hatinya. Tapi mama, dengan penuh air mata melewati setiap harinya dengan sabar dan iman pada Yesus.
Mama memiliki saudari rohani seorang Suster Klaris yang selalu dicarinya; ketika dia sedang bermasalah dengan papa saya. Mama juga rajin ikut ibadah, serta aktif di lingkungan guna memuaskan tangki cintanya dengan cinta Tuhan. Hal inilah yang membuat mama mampu bertahan dalam pernikahannya. Cinta pada Tuhan mengalahkan ego dari logika akibat perasaan yang terlukai tersebut. Tuhan Yesus menunjukkan cintaNya lewat teman-teman seiman yang dijumpai mama, lewat kami anak-anaknya yang begitu menyayangi beliau, dan lewat keluarga kakek dan nenek dari pihak papa dan mama yang begitu mengasihi mama saya.
Kata cerai bukan kata yang tidak masuk akal untuk diucapkannya. Dia pernah mengucapkan kata ini, di depan kakekku yang membuat kakekku menangis, karena ikut merasa kesedihan yang dialami mamaku. Papaku saat itu telah menjadi orang asing akibat guna-guna yang diberikan oleh perempuan bayaran yang sering dipakainya tersebut. Berbagai cara sudah dilakukan untuk mengobati beliau, namun sia-sia belaka.
Mama tidak pernah curhat dan berkeluh kesah kepadaku, tentang permasalahannya dengan papa. Tapi, melalui orang-orang dewasa yang menjadi saudara dan famili, cerita keretakan hubungan mereka sampai juga ke pikiran dan hatiku. Saya tidak membenci papa atau mama. Tidak marah atas akibat dosa yang dilakukan papa karena saya yakin, papa salah langkah dan tidak tau jalan kembali lagi; dan dalam kehidupan ini setiap orang pasti pernah berbuat salah; jadi saya belajar berbesar hati menyikapi permasalah itu. Hanya Tuhanlah, yang memampukan papa untuk kembali seperti papa yang saya kenal sejak saya dilahirkan di dunia ini.
Jawaban Tuhan atas permintaan mama tergenapi lewat bencana gempa bumi Maret 2005, yang memisahkan mereka dari dunia ini, yang menjadi akhir dari konflik percintaan mereka. Tuhan tetap menjaga pernikahan mama dan papa sampai ajal menjemput mereka. Perjalanan iman mama, membuatku semakin yakin bahwa kekuatan sesungguhnya yang dimiliki manusia adalah berasal dari cinta Tuhan yang tidak pernah lekang oleh waktu.
Kembali ke sharing guestspeaker Love Redefined, pada kasus pertama, sang istri tetap mendoakan suaminya dan sungguh-sungguh menyerahkan pergumulannya ke dalam tangan Tuhan, dan Tuhanlah yang membuat istri tersebut mampu bertahan dalam pernikahan mereka tersebut sampai 10 tahun kemudian, saat suaminya tiba-tiba mengikuti retret, dan disaat retret itu sang suami mengalami titik balik dalam hidupnya dan matanya baru terbuka untuk mengenal dosa yang selama ini, telah dia perbuat dan telah melukai istrinya. Sekarang, suami dan istri tersebut aktif dalam pelayanan dan satu komunitas dengan guest speaker yang menyampaikan kisah ini.
Kisah kedua juga sama, sang suami dari istri yang berselingkuh tersebut tetap komit mendoakan istrinya, dan pada waktu dan caraNya Tuhan, sang istri berbalik dari cara hidupnya yang salah dan kembali menyadari betapa cintanya suaminya ke dirinya.
Kisah papa dan mamaku tidak berakhir happy ending seperti itu, namun saya percaya rancangan Tuhan adalah rancangan yang terbaik bagi setiap orang yang mengimaniNya.
Para pasangan dari keluarga yang awalnya berantakan ini, menunjukkan bahwa hanya cinta Tuhan yang mampu membuat mereka bertahan dalam setiap ujian pernikahan yang mereka lewati. Khasiat cinta Tuhan sungguh nyata dalam perjalanan hidup mereka sehari-hari, terutama lewat pergumulan yang mereka hadapi. Sungguh benar perkataan bijak yang mengatakan bahwa kehidupan ini seperti emas yang terus menerus mengalami peleburan agar menjadi emas yang murni. Terkadang, di balik permasalahan yang sedang terjadi; Tuhan sekaligus menebar undangan agar kita kembali total mencintaiNya agar mampu hidup kudus dan murni seperti Dia.
Janji Tuhan sungguh nyata bagi setiap yang percaya kepadaNya. Yeremia 29:11 berkata, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan”.
Tuhan tidak pernah salah dalam menempatkan kita pada suatu kondisi dan keadaan tertentu, kita dituntut untuk percaya sepenuhnya kepadaNya dan memenuhi tangki cinta kita dengan cinta Tuhan agar kita mampu melewati setiap badai dalam kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar