Ditulis Oleh: Irse Wilis
Kedewasaan pribadi diperlukan dalam sebuah hubungan cinta, karena tanpa kedewasaan maka konflik yang timbul dapat menjadi permasalahan besar bagi diri yang bersangkutan. Karena tidak dewasa identik dengan sifat dan sikap manja dan egois yang dapat menjadi sumber permasalahan dalam suatu hubungan.
Jika putus cinta sudah terjadi, tidak perlu menutup diri sampai seabad lamanya. Tidak perlu menangis sampai bertahun-tahun, sebab yang membuat kamu memasuki rasa ini adalah kamu sendiri. Bukan orang lain!
Setiap orang pernah salah dalam mengambil keputusan. Mungkin terlalu terburu-buru, mungkin terlalu mabuk sehingga tidak sadarkan diri saat menjalin hubungan cinta dengan kekasih hati.
Untuk itu, sedari awal perlu disadari akan kehadiran Tuhan yang menopang. Ingat loh bahwa Tuhan yang mempertemukan dan Dia juga berhak memisahkan kita. Jadi, ketika Dia melihat orang yang kita sayangi kini tidak baik, tidak seperti Dia yang adalah CINTA SEJATI, mungkin Tuhan memberi perpisahan sebagai suatu jalan terbaik untuk masa depan kita. Mungkin, saat ini hati penuh amarah, kesedihan terlalu memuncak, kekecewaan menghujam bak pisau belati yang tajam, tapi sadarlah bahwa kamu berharga.
Adalah lebih baik berpisah sekarang daripada entar sudah nikah dan baru ketahuan buruknya kek apa. Belajarlah bersyukur dan pandanglah Yesus yang mencintaimu lebih besar daripada cinta kedua orang tuamu. Yesus tidak akan meninggalkan kita bahkan disaat tergelap di dalam hidup ini.
Bicaralah dengan pembimbing rohani ketika masalah terlalu berat dan membebanimu, dan yakinilah bukan kamu satu-satunya yang pernah merasakan pedihnya putus cinta.
Agar mengurangi resiko putus cinta, maka perlu pemahaman yang benar tentang jatuh cinta dan cinta agar tidak terjerat dalam hubungan yang sementara.
Marilah bertumbuh dalam cinta sejati pada Yesus sang Cinta Sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar