Ditulis Oleh: Irse Wilis
Ibarat seperti membangun sebuah rumah, segala sesuatunya membutuhkan dana, desain, tahapan dan proses untuk menyelesaikan sebuah bangunan. Begitu juga dengan hubungan, sama seperti membangun sebuah rumah. Ada dana yang dibutuhkan maksudnya: sebagai seorang pribadi hendaknya memiliki nilai berharga sehingga layak untuk dicintai. Nilai berharga yang dimaksud adalah pribadi yang memiliki hubungan dekat dengan Tuhan, kepribadian yang dewasa secara jasmani dan rohani (bertanggung jawab), pribadi yang menarik penuh dengan sikap dan sifat positif, dan lain-lain yang membuat seseorang itu menjadi pribadi yang layak untuk dicintai.
Desain rumah adalah rancangan sebuah bangunan rumah mulai dari letak ruangan, bentuk ruangan, desain ruangan yang melingkupi warna dan gaya, dan lain-lain. Begitu juga sebuah hubungan, masing-masing pasti punya kriteria tersendiri dalam membangun sebuah hubungan. Ada yang maunya seperti Keluarga Kudus Nazaret, ada yang mau seperti keluarga Pangeran William, ada yang mau seperti pernikahan Melly Goeslaw (beda agama), dan lain-lain. Masing-masing pribadi memiliki kriteria pasangan yang diinginkan, sifat dan sikap yang diinginkan, dan lain-lain.
Tahapan adalah langkah-langkah dalam membangun sebuah rumah, mulai dari membangun fondasi bangunan, memasang tiang-tiang, mengecor tiang dan lantai, memasang atap, memasang tangga, kusen, dan lain-lain. Dalam membangun sebuah rumah ada tahapannya. Tidak mungkin sebuah bangunan diawali dengan pembangunan atap, sebelum fondasi rumah terbentuk, tidak mungkin mengecor lantai jika tiang belum terbentuk, begitu juga dengan sebuah hubungan, yang memiliki tahapan yang tidak boleh lompat satu sama lainnya, yang semuanya harus berjalan secara teratur dan konsisten.
Proses adalah kegiatan yang dilakukan selama tahapan berlangsung. Sama seperti saat membangun fondasi (tahapan), maka prosesnya mulai dari menggali tanah, memasang tiang besi, mengecor fondasinya dan kemudian memasang tiang lainnya. Proses adalah seluruh rangkaian kegiatan untuk menyelesaikan tahapan tersebut. Sama seperti sebuah hubungan dimana proses yang dimaksud adalah kegiatan yang berlangsung selama tahapan yang sedang berlangsung. Misalnya: jika kita berada dalam tahapan persahabatan maka proses yang dimaksud adalah: jalinan komunikasi antar teman, ikut kegiatan kelompok tertentu, hangout/meet up dengan teman-teman, dan lain-lain.
Tahapan dalam sebuah hubungan dapat dilihat di gambar piramida hubungan di bawah ini:
Dalam gambar di atas, terdapat tujuh tahapan yang harus dilalui di dalam menjalani sebuah hubungan.
1. Persahabatan. Mengapa persahabatan adalah tahapan awal dan paling besar? Karena sebuah hubungan umumnya dimulai dengan persahabatan. Kita boleh menjalani banyak persahabatan guna menemukan teman hidup yang pas sesuai dengan desain yang kita inginkan. Semakin banyak persahabatan yang kita jalin, maka peluang untuk menemukan pasanganpun semakin besar.
2. Mengenal Lebih Dekat. Dari banyak sahabat yang kita miliki pasti ada seseorang yang sangat spesial yang berhasil mencuri perhatian kita dan sesuai dengan desain yang kita inginkan. Tahapan selanjutnya adalah mengenal seseorang spesial tersebut lebih dekat dan lebih mendalam untuk mengenal pribadinya seutuhnya.
3. Mengenal Keluarga dan Lingkungan Lebih Dekat. Setelah kita merasa sudah mengenal baik seseorang yang spesial tersebut maka tahapan selanjutnya adalah memasuki lingkungannya. Mengenal keluarga, teman-teman, dan lingkungan hidupnya. Langkah ini diperlukan untuk dapat menilai apakah hubungan yang kita akan jalin kelak, direstui oleh orang tuanya? Apakah pergaulannya dengan teman-temannya baik dan positif? Apakah lingkungan hidupnya sehat dan tidak terlibat kasus kejahatan?. Jika di tahapan ini kita menemukan kendala, misalnya orangtuanya tidak setuju jika dia menjalin hubungan dengan kita, untuk apa hubungan ini dilanjutkan? Mungkin ada beberapa pernikahan yang berhasil terbentuk karena tidak disetujui oleh orangtua, tapi apakah pernikahan seperti itu yang kita idamkan? Contoh lainnya, jika kita mengenal lingkungan pergaulannya tidak sehat seperti sering dugem dan mabuk, apakah kita menginginkan pasangan yang seperti itu? Ingatlah bahwa untuk merubah seseorang menjadi lebih baik adalah mulia dan besar pahalanya, namun dalam kehidupan berumah tangga tidak ada ukuran dan standar untuk bisa mengetahui kapan seseorang itu akan berubah menjadi lebih baik. Jika segampang membalikkan telapak tangan, maka mungkin kita boleh menerima pasangan yang seperti itu; namun sadarilah merubah seseorang itu tidak gampang dan tidak cepat prosesnya.
4. Pacaran Eksklusif. Setelah tiga tahapan awal berhasil dilalui, maka sudah saatnya kita mengikat diri dalam hubungan spesial dengan seseorang yang spesial tersebut. Dalam tahapan ini, kita telah ganti status dari available menjadi not available. Dalam tahapan ini, pembicaraan tentang masa depan lebih spesifik dibicarakan.
5. Pertunangan. Setelah masa pacaran dilewati dengan mulus dan tanpa halangan untuk menikah; maka hubungan pacaran ekslusif sampai ke tahapan yang lebih tinggi yaitu pertunangan. Masing-masing individu telah terikat dalam hubungan yang lebih resmi; untuk mempersiapkan diri dalam membangun sebuah rumah tangga.
6. Menikah. Tahapan selanjutnya dalam sebuah hubungan adalah pernikahan. Ini merupakan tahapan yang serius karena telah melibatkan semua keluarga besar, gereja dan Tuhan. Hubungan yang terbentuk menjadi lebih kudus dan indah karena disahkan oleh semua pihak dihadapan Tuhan yang Empunya kehidupan ini.
7. Sex. Merupakan Tahapan yang tertinggi dalam sebuah hubungan setelah melewati tahapan satu sampai enam. Merupakan tahapan tertinggi karena sex adalah kegiatan yang paling kudus karena sebagai bentuk pemberian diri secara total, setia, bebas dan berbuah. Sama seperti Allah memberikan diriNya kepada manusia maka sex adalah bukti cinta nyata antar pasangan. Sex yang paling kudus sehingga jumlahnya lebih sedikit; sedikit supaya sex itu lebih murni. Bayangkan aja kalau sex dilakukan sesering mungkin dan tidak ada aturannya, apa bedanya dengan sex antar binatang?!
Demikianlah, tahapan yang harus dijalani dalam menjalani sebuah hubungan yang dilakukan secara bertahap dan teratur. Tidak boleh saling melompati agar menciptakan harmonisasi dalam pembentukkan sebuah hubungan. Ingat seperti membangun sebuah rumah yang butuh tahapan dan proses, maka demikian pula sebuah hubungan yang harus memiliki tahapan dan proses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar