Air dan Matahari dalam kehidupan ini


Ketika berjalan di taman kota, mataku tertuju pada sebuah pohon beringin yang besar dan berdaun hijau yang sangat rimbun. Udara pagi ini terasa lembab dan sejuk, akibat semalam baru diguyur hujan badai yang dahsyat. Ada perasaan damai ketika berkeliling di taman kota yang kecil ini.

Sejenak aku melihat tanaman di sekitar, ada bunga mawar, ada bunga bakung, ada berbagai jenis pohon yang dapat dilihat jenisnya dari tulisan yang terpancang di depan pohon tersebut.
Sejenak hati bersyukur menikmati pemandangan hijau pagi ini. Puji Tuhan banget! Ternyata dunia ini indah dan baik adanya. Manusia aja yang sering salah menilai dan pesimis dalam menjalani hidup ini, dan lebih melihat sampah di sekitar sedangkan pohon yang hijau tidak dapat terlihat dan malah diabaikan.

Begitulah pola pikir manusia dan cara pandangnya terhadap sesuatu sangat mempengaruhi baik tidaknya keputusan yang diambilnya. Pola pikir positif akan mampu melihat tanaman yang di indah di taman tersebut dibandingkan bungkus roti yang bertebaran di sepanjang jalan di taman ini.

Memandang pohon yang besar ini, membuatku takjub. Luar biasa indah maha karya Sang Pencipta. Berbagai jenis tanaman ada keunikan masing-masing dan menjadi daya tarik tersendiri. Pohon tidak mungkin bilang ke bunga bahwa dia lebih hebat, lebih berjiwa tanaman, lebih kuat dan perkasa; karena bunga mawar yang kecil, sekalipun kecil dia memiliki duri untuk melindungi batang dan daunnya dari tangan jahil yang berusaha merusaknya. Mau pohon atau bunga semuanya merupakan jenis tanaman yang membutuhkan matahari sebagai sumber kehidupan dan air agar bisa bertahan hidup.

Sama seperti manusia, yang beranekaragam jenisnya, tapi tetap disebut MANUSIA karena memiliki Roh Tuhan di dalam dirinya. Orang Negro gak akan bilang ke orang Cina kalo orang cina itu bukan manusia, hanya Negro yang manusia, demikian pula sebaliknya. Keanekaragaman itu terbentuk supaya dunia ini bervariasi, lebih indah dan lebih menarik. Coba aja bayangkan kalo diseluruh dunia cuman ada orang Asia, orang Negro, atau orang Timur Tengah, betapa membosankannya berada di dunia yang tidak berwarna tersebut.

Seperti tanaman, manusia pun perlu disirami air hidup yang membuat rasa haus manusia terpuaskan. Air hidup membawa damai dan kesejukan ketika panas begitu menyiksa, panas yang dimaksud adalah berbagai jenis masalah dan kesusahan yang membuat manusia kekeringan iman. Air hidup itu adalah Yesus, Yesus yang memberikan FirmanNya yang menghidupkan. Hanya Yesus yang mampu membuat jiwa manusia tenang dan damai. Sekalipun kita jenius kek Albert Einstein, kalo bukan karena berkat dan rahmat Allah, maka kekeringan itu akan terus terasa.

(Bdk. Yohanes 4:10 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."
Yohanes 4:14 Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal)

Manusia juga membutuhkan matahari untuk menghangatkan jiwa yang kering akibat pembekuan iman. Iman yang beku adalah iman yang telah berubah bentuk menjadi apatis dan mati. Mereka yang beku imannya cenderung suka menghina hikmat dan didikan seakan-akan mereka sudah tau Sang Kebenaran itu, padahal sama seperti cahaya yang tidak bisa disentuh, dan tetap dibutuhkan, manusia tetap harus merendahkan diri agar cahaya itu menyinari sampai ke dalam hati manusia tersebut; agar cahaya tersebut membuat pribadi manusia tersebut menjadi terang dan bercahaya.

Tidak ada seorang pun yang mampu datang kepada Allah tanpa Yesus. Tidak ada seorang pun yang menerima Yesus jika dia tidak terlebih dahulu mengundang Yesus masuk dalam hati dan hidupnya. Yesus hanya akan nyata bagi mereka yang mengimaniNya, jika tidak; maka Yesus bagaikan pemeran utama dalam sebuah drama yang diciptakan oleh gereja katolik dalam cerita Kitab Sucinya.

Untuk mengenal Tuhan Yesus, perlu undangan terhadap Roh Kudus yang mampu meningkatkan kepekaan kita terhadap Allah yang hidup. Untuk itu, ingat lagi Matius 7:7 "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu."

Tuhan itu nyata dan Dia sedang menanti perubahan kita semua untuk lebih mencintai Dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar