Mengapa Hanya Cinta yang Bisa Memuaskan Manusia?

 Ditulis Oleh: Irse Wilis

Ketika menjalin sebuah hubungan cinta, di awal kisah percintaan akan terasa sangat membahagiakan, sama seperti ketika mendapat sebuah kerjaan baru, dimana suasana kerja yang baru akan sangat membahagiakan. Semua yang diawali dengan kebahagiaan apakah akan berakhir kebahagiaan juga? Jawabanya: IYA! Jika kita sanggup melewati proses pemurnian cinta dalam meraih kebahagiaan.


Jika segala sesuatu dijalani dengan dasar cinta, maka segala sesuatunya akan lebih terasa indah, karena cinta yang murni akan membentuk pribadi yang dewasa dalam iman, dewasa dalam menyikapi persoalan dan dewasa dalam bersikap. Sebaliknya, jika menjalankan segala sesuatu berdasarkan nafsu(lust), maka akan terus menerus merasa kurang, tidak pernah puas, dan berusaha mengambil keuntungan yang lebih..lebih...dan lebih sampai nafsu tersebut berubah menjadi amarah, kebencian, sakit hati karena keinginan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Nafsu itu bagaikan morfin yang membuat kecanduan, yang diawali dengan perasaan bahagia, senang, terikat, ketergantungan dan AKHIRNYA akan sakit, menderita dan mati ketika tidak mengkonsumsi morfin. Berbeda dengan cinta yang seperti air yang membuat kebutuhan akan air terpenuhi, memberikan kelepasan dahaga ketika dehidrasi, memberikan perasaan tenang dan dingin tanpa terikat yang membabi buta seperti keterikatan dengan morfin. Minum air setiap hari tidak akan membuat tubuh kita mati, sekalipun kita mengkonsumsi air tersebut terus menerus sampai tua. Berbeda dengan morfin yang pasti akan membuat mati, apabila dikonsumsi secara terus menerus dan dalam jangka panjang.

Melihat perbandingan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa manusia akan hidup jika mengkonsumsi air sebagai suatu kebutuhan dasar untuk dirinya, sementara nafsu tidak akan membuat hidup manusia bertahan lama karena morfin bersifat merusak bagian tubuh manusia. Itulah alasan mengapa manusia hanya bisa dipuaskan dengan cinta bukan oleh nafsu.

Contoh kasus dalam dunia kerja. Ketika mendapat suatu pekerjaan yang sesuai dengan keinginan, misalnya: gajinya gede, kerjaan gampang, perusahaan bonafit, rekan kerja banyak, pada awal bekerja semangat yang ada akan sangat menggebu-gebu, sangat antusias untuk meraih jenjang karir yang lebih tinggi dan semangat positif lainnya. Jika pekerjaan itu tidak didasarkan cinta, maka pribadi tersebut, bisa dipastikan tidak akan tahan uji, akan gampang mundur teratur ketika menghadapi tekanan kerja yang tinggi dan situasi lingkungan kerja yang penuh persaingan, karena kita tau sendiri, bahwa di perusahaan gede pasti akan banyak tantangan dalam hal kerjaan ataupun relasi dengan rekan kerja yang lain, berbeda halnya jika bekerja di lingkungan kerja pertokoan yang terkesan simpel, kerjaan juga gak seribet kerjaan kantoran di perusahaan bonafit.

Bekerja dengan cinta maksudnya seperti: menaati peraturan perusahaan, mengerjakan kerjaan sesuai job desc, menjalin pertemanan yang sehat dan tidak rasis, tidak gosip, dll yang INTINYA bekerja di jam kerja, bersantai di saat istrahat dan pulang dengan harapan besok akan lebih baik lagi. Jika berdasarkan nafsu maka tidak akan gampang untuk bekerja sesuai peraturan, karena kelicikan dapat diterapkan demi meningkatkan karir, senggol sana sini yang penting disayang atasan, menghalalkan segala cara untuk mencapai target penjualan, dll.

Hasil dari kedua sikap di atas akan terlihat seiring dengan berjalannya waktu. Sama seperti pepatah siapa yang menabur angin pasti akan menuai badai demikian juga setiap perbuatan akan disertai hasil akhir sesuai langkah-langkah yang telah ditempuhnya, dimana jalan nafsu selalu akan menyesatkan dan tidak akan membuat manusia bahagia, sementara cinta akan membuat seseorang bertahan demi membuat perusahaan tempat dia bekerja bisa lebih baik lagi.

Demikianlah kedua hal ini adalah hal yang sangat bertolak belakang. Jadi, lawannya cinta bukan benci, tetapi lawannya cinta adalah nafsu(lust/menggunakan), dan hasil akhir keduanya sangat jelas dan banyak terbukti dalam kisah yang bisa kita lihat di berbagai media sosial.

Hanya cintalah yang bisa membuat manusia bahagia di dunia ini maupun di dunia yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar