Lelaki yang Seutuhnya

 Ditulis Oleh: Irse Wilis
 
Masih menyangkut pembahasan di rumah makan keluarga yang saya ceritakan kemarin, paman saya mulai bercerita tentang pertualangan cintanya. Mendengar ceritanya, membuat mata saya berbinar-binar seolah melihat sebongkah berlian murni. Indah! dan Kuat!

Paman saya terlahir di keluarga yang sangat sederhana. Sebenarnya, mereka adalah keluarga yang sangat kaya. Namun karena kebiasaan judi, maka kakek dan nenek saya jatuh ke dalam kemiskinan. Kepahitan menjadi menu dalam kehidupan mereka sehari-hari. Makan saja susah, boro-boro dapat beli baju baru dan sepatu baru untuk sekolah. Mama saya adalah anak kelima dari sembilan bersaudara. Dia termasuk generasi yang sudah merasakan pahitnya mencari uang. Mama saya tidak tamat SD lantaran mesti hemat dan harus lebih mengutamakan pendidikan buat adik-adiknya yang masih muda. Salah satunya, yah.. paman saya ini.

Paman saya anak ke delapan. Anak bungsu cowok yang sangat bandel, urakan dan tidak bersahaja. Masa mudanya dihabiskan dengan bekerja serabutan, kerja di bengkel, jadi nelayan, apapun dikerjakannya untuk menghasilkan uang. Paman saya sosok lelaki yang tangguh. Semangatnya tinggi, jiwa kepemimpinannya tinggi dan bisa diandalkan.

Saat dia melamar tante saya, saat itu dia belum mapan. Banyak saudara yang mendukung dia dan mulai mengumpulkan uang untuk membuka usaha bagi si bungsu ini. Paman saya sadar betul bahwa kehidupan menikah itu tidak gampang, sehingga dia tidak buru-buru menikah dengan tante saya. Dengan tegas dan jelas dia mendoktrin tante: “Kalau lu mau nikah sekarang, saya belum sanggup ya, karena saya mesti cari uang untuk kehidupan kita setelah menikah nanti”, demikianlah sebagian kisah cinta mereka, yang penuh penantian namun pada akhirnya berujung pada pernikahan yang bahagia.


Melihat paman saya tercinta saya teringat akan cerita di kitab kejadian yang menuliskan bahwa laki-laki diciptakan secitra dengan Allah (Kejadian 1:27a Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya) . Dia adalah manusia pertama yang mempunyai nafas kehidupan langsung dari Allah di dalam dirinya. (Kejadian 2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup). Sedangkan wanita, adalah manusia yang menerima nafas hidup Allah yang disalurkan oleh Adam.

Karena menerima langsung dari Allah, maka setiap laki-laki harus memunculkan karakter Allah dalam kehidupan sehari-hari supaya kehidupannya lebih bahagia dan maksimal. Jika tidak, maka daya tahan manusia itu akan terbatas karena tanpa kasih Allah, seorang manusia tidak akan sanggup melewati lautan penderitaan yang ada di dunia ini.

Laki-laki yang berkarakter Allah adalah mereka yang menjalin hubungan mesra dengan Allah, sehingga keduanya dapat bersatu. Ketika laki-laki telah bersatu dengan Allah maka laki-laki itu dapat memancarkan yang tidak kelihatan (Allah) dalam tubuhnya yang kelihatan nyata. Seorang lelaki sejati akan berperan sesuai kodratnya untuk menciptakan, menguasai dan memelihara segala yang dititipkan Allah pada dirinya.

Contoh: jika seorang laki-laki memiliki seorang istri, maka laki-laki tersebut wajib menghadirkan Kristus dalam keluarga mereka, agar Kristus meraja diantara mereka, sehingga setiap pergumulan dan masalah dalam kehidupan rumah tangga, akan dapat dilewati dengan mengandalkan kacamata iman. Jika Kepalanya baik dan berfungsi maksimal maka dapat dipastikan anggota keluarga lainnya akan turut memancarkan kasih Kristus bagi dunia ini.

Laki-laki sejati tidak akan mudah menyerah karena karakter Allah yang kuat ada dalam diri setiap laki-laki. Laki-laki yang sebenarnya akan mampu bertahan mengarungi samudera walaupun hanya bermodalkan kapal butut dan kompas. Karena Allah yang ada dalam dirinya akan membuat sejuta ide brilian dalam otaknya sehingga mampu untuk bertahan hidup.

Laki-laki sejati akan menjaga dan memelihara sama seperti Allah menciptakan kehidupan dan memelihara kehidupan itu sampai sekarang, demikian seorang lelaki akan mampu menjaga keluarganya tak kala ancaman dan marabahaya mengancam, dan serta mampu memelihara keluarganya dengan semangat mencari uang demi memenuhi kebutuhan keluarganya.

Laki-laki sejati tidak akan merusak diri demi kenikmatan sesaat karena dia sadar betul memegang peran penting dalam sejarah kehidupan manusia. Laki-laki adalah wakil Kristus yang mengepalai segala jenis makluk hidup. Makanya, kepemimpinan dalam gereja Katolik kebanyakan pria adalah karena pria adalah citra Allah yang nyata. Sementara wanita hanya sebagai penolong bagi pria. (Kejadian 2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia). Bukan membedakan tinggi rendahnya derajat antara laki-laki dan perempuan, yang mau saya sampaikan adalah perbedaan dari sisi kodratnya.

Laki-laki adalah makhluk yang indah dan sangat sempurna jika dia mampu menghadirkan Kristus dalam hidupnya sehari-hari. Dia akan menjadi harapan ketika segala sesuatu tampak tidak ada harapan. Karena Laki-laki sejati sama seperti Kristus yang membawa harapan bagi semua yang percaya kepadaNya. Laki-laki yang berkarakter Kristus akan mampu memberi terang ketika kegelapan melingkupi keluarganya. Laki-laki yang berkarakter Kristus BUKAN BERARTI yang bersangkutan sama dengan Kristus. Karena Tuhan Yesus Kristus cuman satu dan lelaki yang menyerupai Dia adalah para wakilNya yang bertugas untuk menjaga dan memelihara kehidupan ini.

Laki-laki di zaman sekarang ini kebanyakan tidak memancarkan Kristus. Mereka berjuang sendiri tanpa menghadirkan Kristus dalam keluarganya. Sehingga dapat dilihat sendiri betapa banyak keluarga muda/lelaki single yang hidupnya berantakan lantaran menganut pola hidup seperti itu. Karena tanpa Kristus, manusia ibarat katak yang terus menerus mengisi perutnya dengan air, dimana suatu ketika air itu akan meledakkan perutnya yang sudah pasti terbatas dalam menampung cairan. (Tuhan memberikan pertimbangan yang baik dalam hati dan pikiran manusia, sehingga membantu manusia untuk lebih bijak dalam menjalani hidup, tanpa Tuhan maka kelakuan manusia tersebut ibarat seekor katak).

Laki-laki pada dasarnya tidak jahat. Banyak faktor yang menjadikan seseorang itu menjadi jahat. Namun ketika dia memilih untuk tidak melakukan kejahatan, maka dia sedang berproses untuk menjadi lelaki sejati yang sesuai dengan kodratnya. Laki-laki yang ideal adalah para lelaki yang secitra dengan Kristus yang tindak tanduknya sesuai dengan kodratnya sebagai manusia yang menerima mandat Tuhan  sebagai wakilNya di dunia ini.

Wahai lelaki.. sadarilah bahwa Anda begitu berharga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar