Cerita-1 untuk Xinxin

Ditulis Oleh: Irse Wilis
 
07 Desember 2013, bayi mungil hadir di keluarga adikku tersayang. Seorang bayi perempuan yang sangat cantik. Aku ingat betul kesibukan menjelang kelahiran putri cantik ini. Menentukan nama dan tanggal kelahiran adalah hal yang paling membingungkan. Maklumlah, saya sendiri belum jadi seorang ibu yang tidak mengerti akan kehebohan mempersiapkan kelahiran seorang anak.

Xin Claire Brigitta Willis adalah nama putri cantik ini. Dia merupakan anak pertama dari adik kandungku, sehingga boleh lah saya memanggil dia anak. Heheheheh ^_^.  Anak cewek ini lahir dengan keadaan yang sangat kurus mirip seperti ibu kandungnya, memiliki kulit kemerahan yang bisa saya tebak bakalan putih minimal sawo mateng seperti kulit saya ketika dia beranjak dewasa nantinya.

Xinxin nama panggilannya. Ini adalah nama yang diberikan oleh mamanya, dan bapaknya memberi nama Claire dan ako nya memberi nama Brigitta. Jadi, Xinxin adalah anak kami bersama. ^_^.  Mungkin, Brigitta adalah nama yang tidak familiar, tidak terkenal dan susah disebut. Sayapun tidak tau mengapa mengusulkan nama ini, karena sebelumnya saya berpikir nama yang cocok adalah Jean atau Helena, nama yang sangat familiar dan gampang diingat.

Saya sangat jarang bertemu dengan Xinxin karena tempat kerja saya yang sekarang tidak memiliki sistem cuti. Kalau bisa, semua kalender adalah hitam alias gak ada liburnya. Tahun lalu, saya cuti 4 hari dan itupun masih kena marah bos seolah-olah karyawan tidak mempunyai hak untuk mengurus urusan pribadi. Ada-ada aja alasan orang kota dalam menilai karyawan, namun saya tidak mau menjudge bos saya karena dia berhak menentukan aturan ditempat saya bekerja kini.

Pertemuan terakhir dengan XinXin adalah bulan Mei 2015 lalu, saat transaksi penjualan tanah bokap yang diproses di Pulau Nias tercinta. Saat itu, Xinxin masih berumur kurang lebih 1,5 tahun. Usia yang sangat belia dengan gaya manja khasnya, dia tidak mendekatiku. Mungkin dia merasa asing dengan orang yang baru ditemuinya saat itu. Antara Xinxin dan ako tidak sering terjadi komunikasi lantaran omakbapaknya juga jarang menghubungi akonya.

Xinxin anak yang sangat cantik, manja dan terkadang mandiri. Bisa makan sendiri, minum susu sendiri, nonton sendiri dan main sendiri. Xinxin kecil sangat feminim yang menunjukkan sisi feminim yang tinggi dan semoga dapat diterapkan sebagai wanita seutuhnya ketika dia dewasa kelak.

Banyak harapan yang ku impikan pada Xinxin, makanya namanya selalu ku sebut disetiap doaku. Dia adalah sesuatu yang sangat berharga di dalam dunia ini yang menjadi semangat bukan hanya bagi omakbapaknya, tetapi untukku juga. Melihat Xinxin tumbuh dewasa adalah hal yang indah sekaligus tanggungjawab yang berat untuk menuntun dia dekat dengan Tuhan Yesus sebagai satu-satunya sumber harapan dan kekuatan dalam hidup di dunia ini.

Brigitta nama pelindung Xinxin ku harapkan menjadi inspirasi baginya untuk meneladan Santa Brigitta, yang saleh dan memiliki kerendahan hati, serta wajah yang selalu tersenyum meski kehidupan yang dilaluinya gak gampang. Biografi Santa Brigitta dapat dilihat pada link berikut: klik

Xinxin kecil yang terpisah jarak denganku selalu bertemu denganku dalam doa-doaku. Semoga anak ini menjadi sumber kegembiraan dan sukacita di tengah keluarga dan semoga bertumbuh menjadi anak yang cerdas secara intelektual dan spritual. Saya yakin, Tuhan akan menjaganya seperti Tuhan menjaga Santa Brigitta dari setiap kesulitan yang dilaluinya.

Xinxin kecil, jangan pernah lupa akan sejarahmu ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar