Tubuh laki-laki itu indah! Begitu juga tubuh perempuan, juga indah! Jika kita melihat tubuh dalam keadaan telanjang.. apakah yang ada di benak kita?! malu? nafsu? dosa?
Sejak terciptanya manusia, ada salah satu prinsip penciptaan yaitu: ketelanjangan asali yang dasarnya dari kitab Kejadian 2:25: “Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu”. Lihatlah manusia pertama!, mereka telanjang tapi tidak merasa malu. Mengapa? Karena mereka melihat sesama sebagai SUBJEK, sebagai pribadi yang utuh, sebagai partner, sebagai pelengkap, sebagai sesama yang setara dengan dirinya (Adam), indah dan sempurna yang telah diciptakan oleh Allah.
Namun dosa membuat mereka malu. Dosa yang menggoda Hawa untuk menuruti hasratnya sehingga Hawa jatuh ke dalam dosa pelanggaran akan firman Tuhan, dosa yang mengakibatkan Adam dan Hawa kehilangan hak sebagai penerima berkat Tuhan karena Hawa dan Adam telah mengambil haknya Tuhan sebagai pemberi hidup dan berkat. Dosa ini menyerang tubuh Hawa yaitu telinga yang suka mendengar bujukan si jahat dan terdorong oleh nafsu keinginan untuk menjadi sama seperti Allah yang tahu akan yang baik dan buruk. Makanya sampai sekarang, perempuan pun sering sangat lemah terhadap kata-kata rayuan godaan si jahat yang cenderung merusak hati nuraninya yang murni. Perempuan sangat rentan terhadap godaan janji manis, dan juga gosip sama seperti perempuan perdana (Hawa) yang telah mendapat rayuan si iblis kemudian mengsharingkan dosanya kepada suaminya (Adam), sehingga Adampun menjadi berdosa. Makanya, di zaman sekarang perempuan yang suka sharing cerita buruk masih ada dan sangat banyak ya karena itu tadi, perempuan punya sisi lemah dalam kebiasaan sharing cerita apalagi yang berbau dosa. Perempuan yang awalnya menjadi penolong, yang tujuan awalnya baik karena punya kepekaan hati yang tinggi malah menjadi jahat akibat manusia mengikuti godaan si jahat yang membangkitkan nafsu dalam diri Hawa.
Adam juga enggak kalah berperan dalam jatuhnya manusia ke dalam dosa asal. Saat Hawa digoda, Adam yang notabenenya adalah pemimpin malah membiarkan hal itu terjadi. Adam tidak berusaha mencegah, dan malah cuek serta mengikuti kehendak yang jahat tersebut. Ketika Allah mencari mereka, Adam dan Hawa ketakutan (dosa menimbulkan rasa takut), dan Adam melakukan kesalahan lagi yaitu menuduh perempuan yang merayunya sehingga dia menjadi berdosa ( Kejadian 3: 12: Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."). Seandainya saja, Adam menjalankan perannya sebagai pemimpin maka dia akan menolak bujukan Hawa ketika Hawa menawarkan buah pengetahuan yang dilarang oleh Allah. Makanya zaman sekarang, banyak laki-laki jatuh ke dalam dosa ya salah satunya adalah karena laki-laki tidak menjalankan peran kepemimpinnya dan malah menjadi manusia yang suka ikut-ikutan, seperti seseorang yang tidak berprinsip, sama seperti lelaki awal (Adam) yang cenderung apatis dan penurut (terhadap yang jahat) tanpa menunjukkan kuasa dan kekuatan untuk melawan yang jahat.
Sejak jatuh ke dalam dosa asal, Adam dan Hawa dikeluarkan dari taman Firdaus, sebagai hukuman atas dosa mereka. Sejak jatuh ke dalam dosa itu, manusia mulai memandang sesama secara objektif. Merasa malu karena ketika melihat sesama, gejolak kedagingan berteriak keras sehingga manusia merasa malu, takut, berdosa, dan nafsu. Mengapa gejolak tersebut berteriak keras? Karena manusia awalnya telah mengikuti suara kedagingan sehingga dia lebih bergejolak ketika berhadapan dengan seonggok daging yang menggairahkan.
Itulah penyebab ada rasa malu, takut, berdosa, nafsu ketika melihat sesama sedang telanjang. Ini tidak salah, selagi tidak ada perbuatan dosa lebih lanjut yang dilakukan oleh individu tersebut. Namun, ketika timbul keinginan untuk ngapa-ngapain dengan seseorang itu, meskipun hanya lewat pikiran itu sudah termasuk dosa ZINAH. Untuk itu, teologi tubuh kembali menyadarkan kita akan original man, dengan maksud agar kita lebih waspada dalam godaan dunia; terutama godaan kejahatan yang berhubungan dengan tubuh manusia. Lebih menjaga tubuh sebagai sesuatu yang rentan terhadap serangan kejahatan. Menjaga tubuh bukan lantas pakai baju besi kemana-mana. Menjaga tubuh mencakup gaya berpakaian, gaya hidup kudus yang menjaga kemurnian guna mencapai kebahagiaan sejati.
Jadi, jika kita masih sering jatuh ke dalam dosa karena terlalu objektif dengan tubuh sendiri atau tubuh sesama! Ingatlah dan sadarilah bahwa itu dosa! Akuilah dosa kepada imam melalui sakramen tobat dan kembalilah ke original man: manusia laki-laki dan perempuan yang sesuai kodrat awalnya guna menciptakan dunia yang lebih baik dan indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar