Adiksi yang Perlu diwaspadai dan dihindari

Ditulis Oleh: Irse Wilis
Adiksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kecanduan atau ketergantungan secara fisik dan mental terhadap suatu zat/hal tertentu. Jika seseorang memiliki adiksi, manusia tersebut akan merasakan perasaan terikat yang pastinya TIDAK BEBAS. Manusia seperti robot dan menjadi hamba dari adiksi tersebut. Contoh kasus: Seseorang yang suka main gadget, akan mendewakan gadget tanpa disadarinya. Gadget jadi kebutuhan penting dan yang bersangkutan bisa uring-uringan tak jelas jika jaringan lemot, atau gadgetnya hang lantaran terlalu banyak aplikasi yang dijalankan. Pola perilaku agresif menjadi salah satu hasil akhir dari adiksi gadget. Saya pribadi pernah mengalami adiksi game yang parah sewaktu kuliah dulu. Hasil akhirnya, boleh ditanyain sendiri pada sahabat saya, yang mengakui bahwa tingkah laku saya menjadi aneh setelah kecanduan bermain game. Game yang saya mainkan saat itu adalah game online di aplikasi facebook. Saya bisa tahan duduk berjam-jam di depan laptop hanya untuk mendekor ruangan cafe maya tersebut. Saya sering marah ketika jaringan tiba-tiba lemot, dan nyaris melupakan doa harian yang sudah menjadi rutinitas saya. Dalam segala hal saya menjadi gampang marah, tidak sabaran dan cenderung mati rasa. Fisik sayapun menjadi terganggu, yaitu bahu kanan saya sering pegal jika terlalu lama memegang mouse.

Pengalaman saya di atas merupakan salah satu contoh kecil hasil akhir dari sebuah adiksi. Terlihat jelas bahwa adiksi itu tidak hanya merusak mental tapi juga dapat merusak fisik. Hal yang sama juga berlaku untuk jenis adiksi lainnya dimana, hasil akhir sebuah adiksi sudah pasti tidak akan berbuah manis, selalu ada efek negatif yang merugikan diri sendiri dan pada akhirnya akan berdampak negatif pada lingkungan dan sesama. Adiksi pornografi dan masturbasi contohnya, adiksi jenis ini tidak secara langsung berdampak negatif pada orang lain karena tidak berinteraksi langsung dengan manusia lainnya, namun apabila adiksi ini telah menahun, maka yang bersangkutan bisa terkena kerusakan jiwa yang tidak disadarinya. Hubungan seksual menjadi tidak terpuaskan lantaran telah terbiasa merangsang diri sendiri (masturbasi), sehingga perlu explore ke hal-hal lain agar dapat membangkitkan libido. Perilaku seperti ini, akan sangat mengganggu pasangan yang telah menikah. Hal ini termasuk dalam gangguan seksual sebagai salah satu buah dari adiksi pornografi atau masturbasi.

Adiksi tidak gampang hilang karena menyangkut kesenangan, yaitu sesuatu yang menyenangkan daging manusia. Semua manusia memiliki kelemahan di tubuhnya dimana ketika keinginan daging tinggi, maka suara kebenaran yang muncul dari hati nurani akan pelan-pelan menghilang tertutupi keinginan daging tersebut. Adiksi sangat berbahaya jika tidak segera ditinggalkan, karena adiksi membuat seseorang seperti kecanduan narkotika, yang membuat tubuh senang pada saat ini, namun akhirnya malah merusak tubuh dan bahkan bisa mengakibatkan kematian rohani yang ditandai dengan hilangnya kasih, hilangnya empati, simpati, dan menjadi mati rasa.

Di zaman sekarang ini terdapat berjuta godaan yang menghampiri kehidupan manusia. Iblis tidak hadir dalam bentuk yang menyeramkan. Dia hadir lewat sesuatu yang penampilannya baik namun tujuannya jahat. Sesuatu yang mengikat dan mengekang manusia sehingga manusia menjauhi terang dan lebih mendengarkan keinginan diri sendiri, lebih memilih hidup sendiri dibanding bersosialisasi dengan sesama manusia untuk berbagi pengalaman pahit dan manis dalam menjalani hidup ini.

Tidak akan ada pertumbuhan iman jika kita tidak keluar dari “keakuan” kita. Tidak akan ada terang yang menyinari dunia jika setiap orang hanya berada di dalam tempurung, karena kegelapan dunia sudah sangat pekat sementara anak-anak Tuhan sedang terlena dalam ikatan adiksi yang menimbulkan fantasi menyenangkan tersebut.

Saya teringat suatu quotes yang mengatakan bahwa, takut atau sungkan menolak sesuatu yang salah adalah langkah untuk menyetujui sebuah adiksi, maka tindakan mencoba-coba terhadap sesuatu yang tidak baik adalah suatu bentuk menyetujui kehidupan dosa yang sudah menanti di ambang pintu kehidupan kita. Ketika kita telah menyetujui kehidupan dosa, tentu hal ini akan membuat rahmat Tuhan menghilang dari kehidupan kita, damai dan sukacita akan pergi, karena kehidupan dosa akan menutup akses bahagia dan sukacita yang hanya terdapat dalam hubungan mesra dengan Allah sebagai sumber kebahagiaan sejati.

Jadi, marilah lebih bijaksana dalam menjalani hidup ini dalam memilih hal yang baik dan yang penting dalam hidup ini bukan hanya sekedar hal yang menyenangkan dan menyesatkan.

Kebahagiaan itu adalah milik semua orang, jadi jika Anda tidak bahagia jangan tanya mengapa, tapi lihatlah apakah ketidakbahagiaanmu itu merupakan hasil persetujuanmu; terhadap pilihan untuk tidak bahagia lewat adiksi atau perbuatan dosa lainnya

Marilah kita refleksikan hidup kita masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar