Sabtu 26-03-2016, Vigili Paskah

Ditulis Oleh: Irse Wilis

Dalam semua ritual agama dan hari besar keagamaan, seseorang pasti memiliki kesenangan tersendiri pada hari/perayaan tertentu. Seperti yang terjadi pada beberapa orang yang bersuku Tionghoa; mungkin ada beberapa orang yang suka pada perayaan imlek karena ada angpaonya, ada juga yang suka dengan cheng beng karena ingin menghormati leluhurnya yang sudah beralih ke alam lain; dan mungkin ini sebagai salah satu bentuk bakti kepada alm.orangtua/leluhur. Bagi saya sendiri hari ini adalah hari yang paling menyenangkan, mengagumkan dan spektakuler.

Dari semua hari raya yang ada, malam vigili paskah adalah malam penantian (vigili=berjaga-jaga) yang mendebarkan, menyenangkan dan membahagiakan karena ada harapan baru dibalik kematian Tuhan yang sudah dikenang semalam (acara penghormatan salib/jumat agung). Mendebarkan karena di malam ini terjadi trasnsfigurasi Tuhan Yesus dari alam kematian menuju kebangkitan mulia. Menyenangkan karena di hari ini, doa, bacaan dan ritual keagamaan sangat banyak, dan ini juga merupakan momen untuk belajar, belajar tentang  tata cara ibadah, belajar tentang doa seperti doa saat pemberkatan lilin paskah atau doa saat pembaharuan janji baptis atau doa litani orang kudus atau mazmur tanggapan yang merupakan doa pujian dan terlebih untuk belajar akan makna perayaan ini sendiri; yang bisa didapat lewat homili atau artikel/renungan yang berkaitan dengan vigili paskah. Saya tidak pernah melogikakan perasaan bahagia yang saya rasakan, sama seperti cinta yang tidak mempunyai alasan dan kadang tidak bisa dinalarkan, perasaan sukacita malam ini begitu penuh mulai dari awal sampai akhir perayaan.

Saya mempunyai seorang teman yang pernah mencap saya sebagai pribadi yang aneh, karena begitu menyukai perayaan hari ini; padahal malam ini adalah perayaan yang paling panjang; dan biasanya umat sangat malas untuk berlama-lama di gereja makanya si teman tersebut mencap saya sebagai seorang yang aneh. Biasanya, acara malam vigili paskah bisa sampai 3 jam-an doanya, apalagi kalau digabungkan dengan acara pembaptisan dan dipimpin oleh Bapak Uskup, waktunya bisa lebih lama. Mungkin, ini juga yang menjadi dasar rasa bosan yang "mereka" rasakan. Sementara untuk saya sendiri, saya begitu menyukai upacara cahaya yang menjadi lambang sebuah harapan baru (kemenangan Kristus atas dosa dan maut) akan keselamatan yang telah dijanjikan Yesus. Saya juga menyukai baca-bacaannya yang super duper panjang, karena mengingatkan saya akan karya Agung Allah mulai dari saat penciptaan dunia dan segala isinya, dan juga saya menyukai doa-doanya terutama litani para Kudus dan tentu saja doa Ekaristi.

Semoga malam vigili paskah ini semakin menyadarkan dan memurnikan saya untuk mencintai Yesus dengan benar sesuai ajaran gerejaNya. Yang kucintai tentu hanya Yesus semata, liturgi/tata perayaan ibadah kucintai sebagai sarana/cara untuk mewujudkan cintaku pada Yesus dalam bentuk nyata lewat tindakan yang nyata. Jika mencintai Tuhan; pasti ada cara mewujudkannya yang salah satunya adalah mencintai dan melaksanakan liturgi sebaik mungkin.

Selamat menyongsong kebangkitan Kristus dalam perayaan Paskah besok.

Kristus akan, pasti dan sudah Bangkit..

Haleluya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar